
Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) berperan penting dalam menjamin masa depan anak Indonesia serta pembangunan negara. Pengembangan anak usia dini mengacu pada perkembangan fisik, kognitif, sosioemosional, dan linguistik anak usia dini sampai mereka memasuki sekolah dasar. Di Indonesia, pemerintah telah mengembangkan pelayanan terpadu holistik dari sektor terkait untuk mengoptimalkan perkembangan anak usia dini yang disebut PAUD HI. Namun demikian, masih terdapat beberapa permasalahan terkait pelaksanaan layanan PAUD HI. Salah satu isu yang paling menantang adalah aksesibilitas layanan PAUD HI, terutama di daerah pedesaan.
Menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), akses ke pusat-pusat Pengembangan Anak Usia Dini di Indonesia hanya 34,19% (Pusat Data Pendidikan dan Statistik dan Kebudayaan, 2019). Data tersebut juga mengungkapkan bahwa perbedaan geografis membuat beberapa anak memiliki akses terbatas pada layanan Pengembangan Anak Usia Dini. Masalah lainnya adalah tentang kualitas PAUD di Indonesia yang masih menggunakan pendekatan teacher-centered yang lebih menekankan pada kegiatan akademik seperti membaca dan menulis daripada bermain (Kurniati, Adriany, & Yulindrasari, 2007).
William & Lily Foundation (WLF) bekerja untuk meningkatkan akses layanan pengembangan anak usia dini yang berkualitas tinggi terutama untuk anak di bawah usia enam tahun. Program kami berkontribusi pada implementasi dan peningkatan akses Pendidikan Anak Usia Dini Terpadu Holistik (PAUD HI) yang bertujuan untuk mengintegrasikan layanan gizi, pendidikan, dan kesejahteraan anak di satu tempat dan berfungsi secara efektif. Bersama dengan mitra pelaksana kami, kami memberikan peningkatan kapasitas bagi pelaku terkait (guru PAUD, asisten pengajar, kader Posyandu) dan organisasi yang menjalankan layanan (Posyandu, PAUD, dan Puskesmas). WLF juga mendukung forum pemangku kepentingan terkait yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan Pendidikan Anak Usia Dini Terpadu Holistik (PAUD HI), terlibat dengan pemerintah desa untuk meningkatkan keterlibatan mereka dalam mendukung aktor dalam pengembangan anak usia dini, dan mengadvokasi kepada pemerintah daerah untuk mengatasi kesenjangan kebijakan dalam kaitannya dengan pengembangan anak usia dini.